Berikut adalah tahap perubahan lambang Manchester United.
Gambar 1 :
Dalam
logo ini, gambar yang ditonjolkan adalah binatang. Binatang tersebut
berada disisi kiri dan kanan. Berdasarkan sejarah, kedua binatang yang
tertera di logo tersebut adalah seekor singa dan seekor binatang mirip
kuda. Maksud dari gambar kedua binatang tersebut kurang lebihnya
Manchester United dapat bermain cepat seperti larinya kuda dan garang
seperti singa. Tujuan utama tentunya meraih kemenangan. Gambar perahu
sudah ada dalam logo generasi pertama yang menandakan bahwa Manchester
United terletak di sebuah kota pelabuhan.
Gambar 2 :
Dalam
logo ini, masih tetap menonjolkan gambar binatang. Hanya saja ada
sedikit penambahan pada ornamennya. Itu di maksud untuk menambah
keindahan dan daya tarik. Gambar perahu masih tetap ada. Tulisan latin
yang berbunyi “ Concillo et Labore “ lebih ditekankan. Dalam bahasa
Inggris, tulisan tersebut merupakan “ Wisdom and effort “ artinya
Kebijaksanaan dan Usaha. Maksudnya, klub tersebut diharapkan dalam
mencapai segala usaha untuk kejayaan klub di lakukan dengan cara
bijaksana. Logo ini merupakan logo lama dan diperkenalkan pada era
1940an.
Gambar 3 :
Di
era ini, logo telah berubah secara drastis. Gambar dua binatang yang
ada di logo lama kini tidak ada lagi. Logo ini lebih sederhana dan warna
merah yang merupakan warna dominan Manchester United lebih ditonjolkan.
Satu lagi gambar perahu masih tetap ada. Dan itu tak akan pernah
dihilangkan sampai kapanpun. Itu merupakan rasa cinta terhadap
daerahnya. Gambar logo di buat lebih modern dan tidak ada bentuk aneh
dan rumit pada logo sebelumnya. Tulisanpun telah di ganti dengan nama
club Manchester United Football Club. Ini mengindikasikan bahwa
Manchester United telah menjadi klub profesional. Logo ini diperkenalkan
di era 1950an sampai 1960an.
Gambar 4 :
Di
era Sir Matt Busby, manchester United mendapat julukan “The Red Devils”
alias setan merah. Julukan ini melekat bukan tanpa sebab, melainkan
berdasarkan fakta di lapangan. Saat itu Manchester United merupakan tim
yang permainannya paling jago. Ciri khasnya adalah garang dan kemenangan
selalu diraih. Bukan hanya itu saja, Manchester United juga sering
meraih gelar juara baik di piala FA maupun di Liga Inggris.Maka, pantas
julukan setan merah melekat di Manchester United. Untuk lebih menguatkan
julukan tersebut, gambar setan mulai terpampang di logo Manchester
United. Gambar Setan dengan memegang trisula tersebut terpampang di
tengah logo. Era tersebut disebut era kedatangan Red Devils, dan itu
terjadi pada tahun 1973-1988. Tulisan yang tertera berbunyi Manchester
United Football Club masih sama dengan era sebelumnya.
Gambar 5 :
Ini
merupakan perubahan logo Manchester United yang terakhir. Logo ini
memang sengaja diperkenalkan karena Manchester United telah berbentuk
Plc atau sudah menjadi perusahaan go public. Dalam hal ini, orang luar
boleh membeli saham Manchester United dan turut dalam jajaran
kepemilikan Mancheste United. Manchester United sendiri terdaftar go
public sejak 1991. Logo anyar ini baru diperkenalkan pada tahun 1998.
Bedanya tidak mencolok. Ciri khas Manchester United dengan gambar perahu
tetap ada. Warna dominan masih merah dan gambar setan juga terpampang
dengan jelas. Perubahan yang terjadi hanya pada tulisan. Yang sebelumnya
tertulis Manchester United Football Club, kini berganti Manchester
United saja. Logo tersebut lebih sederhana dan gampang dikenali. Logo
tersebut masih tetap digunakan sampai sekarang walaupun Manchester
United tidak lagi berbentuk Plc.
Memilih 10 pemain MU terbaik sepanjang sejarah bukanlah
hal mudah karena MU adalah klub besar dengan sejarah yang luar biasa
dan mempunyai banyak deretan pemain bagus dan berkelas. Walaupun begitu,
jika dipersempit, era yang menonjol selama perjalanan panjang United
mulai dari 1878 ketika masih bernama Newton Heath sampai sekarang adalah
era Matt Busby yang terkenal dengan Busby Babes nya dan tentu saja era
Ferguson karena sebenarnya dia sendirilah yang berada di posisi teratas
jika kita bicara tentang legenda secara keseluruhan. Meskipun tentu saja
ada banyak pemain hebat lain selain era tersebut, tetapi saya pikir dua
era tersebut adalah sesuatu yang sangat tidak bisa kita tinggalkan.
1) George Best

Simply the best. Genius. Pernah mencetak gol enam gol dalam satu
pertandingan. Publik lokal Irlandia Utara (negara asal George Best)
sering berkata,” Maradona good; PelĂ© better; George Best”. Pemain ini
tahun 1999 masuk di posisi 11 dalam IFFHS European Player of the Century
election, dan juga ranking 16 di the World Player of the Century
election. Best mengkombinasikan akselerasi, dua kaki, keseimbangan, dan
kemampuan menjaga bola dan mengelabui pemain lawan yang luar biasa.
Bahkan banyak orang mengatakan dia mirip Lionel Messi di masa lampau.
Ketika George Best masih berusia 23 tahun, dia sudah bermain sebanyak
300 kali untuk United dan merupakan pemain paling populer di dunia saat
itu. Meskipun dia pensiun dini di usia 27, tetapi George Best adalah
pemain paling bertalenta di era Matt Busby, dan dialah the truly Busby
Babes. Dia juga seorang superstar di masanya, mirip dengan David Beckham
saat ini. Best adalah sosok yang berhasil meningkatkan derajat
sepakbola dari permainan para pekerja menjadi hiburan masa kini. Salah
satu quotesnya yang terkenal adalah: “I once said Gazza's IQ was less
than his shirt number and he asked me: "What's an IQ?”
2) Ryan Giggs

Salah satu winger terbaik dalam sejarah MU dan mungkin juga Eropa.
The Welsh Wizard adalah pemegang rekor caps terbanyak untuk MU (melewati
rekor Bobby Charlton), dan masih aktif bermain sampai saat ini. Winger
kidal ini terkenal akan akselerasinya yang cepat menyisir sisi kiri
lapangan dan di usia yang semakin bertambah, dia lebih visioner dengan
umpan-umpannya yang akurat. Gol melawan Arsenal di semifinal FA Cup
tahun 1999 mungkin adalah gol terbaiknya. Berlari membawa bola lebih
dari setengah lapangan setelah memotong umpan dari Vieira, dia melewati 4
pemain Arsenal dan di sudut sempit dia berhasil menaklukkan David
Seaman lewat tendangan kerasnya. Selain itu di tahun yang sama dia juga
berhasil membuat gol di masa injury time yang menyelamatkan MU dari
kekalahan atas Juventus pada semifinal leg I Champions League di Old
Trafford. Giggs merupakan salah satu pemain penting dalam keberhasilan
MU meraih treble winner di tahun 1999. Giggs sekarang bersama Paul
Scholes, sebagai pemain yang tersisa sejak memenangi treble, memimpin
barisan muda MU mencoba meraih trofi ke 20 Liga Inggris. Giggs juga
dinobatkan sebagai pemain terbaik United sepanjang masa dalam polling
internasional di tahun 2011 lewat web resmi klub.
3) Bobby Charlton

17 tahun menjadi pemain MU dan merupakan pencetak gol terbanyak bagi
MU sepanjang masa, 249 gol dari 758 pertandingan. Bobby Charlton juga
merupakan kunci penting MU meraih gelar European Cup atau sekarang lebih
dikenal dengan Champions League di tahun 1968, mengikuti gelar Liga di
tahun sebelumnya. Rataan gol nya mungkin bukan yang paling bagus, tetapi
dia adalah figur penting dalam kesuksesan MU meraih kejayaan di
masanya. Dia juga pemegang rekor penampilan terbanyak kedua untuk MU di
bawah Ryan Giggs. Pemenang Ballon D’Or tahun 1966, di tahun yang sama
dia menjadi skuad Inggris yang berhasil memenangi Piala Dunia,
satu-satunya gelar mayor bagi Inggris yang pernah mereka dapat. Ada
sedikit cerita menarik ketika MU melawan Munchen di final Champions
League 1999. Bobby Charlton sudah meninggalkan bangku penonton ketika
pertandingan memasuki menit ke 90. Ketika dia berada di luar, dia
mendengar sorakan penonton dan tahu bahwa United berhasil menyamakan
kedudukan. Sir Bobby berusaha cepat-cepat kembali lagi ke bangku
penonton tetapi ternyata ada sorakan lagi sesaat sebelum dia masuk ke
tribun dan dia menyadari bahwa dia ketinggalan dua gol telat United yang
berhasil membalikkan kedudukan.
4) Denis Law

Striker tertajam milik MU. Finisher terbaik dan Law duduk di posisi
kedua di barisan daftar pencetak gol terbanyak untuk MU sepanjang masa.
Dia sangatlah tajam. 46 gol yang dicetaknya di musim 1963-1964
membuatnya menjadi pemain United yang mencetak gol paling banyak di
semua kompetisi dalam satu musim. Dia juga mencatatkan hattrick
terbanyak untuk MU yaitu sebanyak 18 kali. Mengantar MU menjuarai liga
di musim 1964/1965 (sekaligus menjadi top scorer liga) dan 1966/1967.
Salah satu skuad yang membawa MU menjadi juara Liga Champions (European
Cup) di tahun 1968 meskipun di semifinal dan final dia tidak bermain.
Legenda ini telah dibuatkan patungnya di stadion Old Trafford,
berdampingan dengan Bobby Charlton dan George Best, dan merupakan pemain
idola dari Alex Ferguson. Walaupun begitu, pemain ini pernah membuat
fans United sakit hati di tahun 1974 ketika membela Manchester City, gol
nya mengirim United degradasi ke divisi dua saat derby Manchester. Law
mengaku bahwa dia sangat sedih dan sebenarnya tidak ingin mencetak gol
yang kemudian membawa United turun kasta, karena perasaan bersalahnya
terus dibawa sampai sekarang.
5) Paul Scholes

Jika dalam dunia sepakbola ada istilah tentang fantasista, maka di MU
bagi saya Scholes adalah orangnya meskipun dia bukanlah seorang
attacking midfielder atau free role yang lazim bagi seorang fantasista.
Paul Scholes adalah gelandang komplet. Seorang passer dan pembagi bola
yang bagus, umpan side to side maupun satu dua sentuhan yang akurat, box
to box, dan shooter jarak jauh yang spesial. Saya selalu mengingat gaya
klasik 4-4-2 monoton MU dimana Scholes sering memberi umpan diagonal
area kepada Giggs di sisi kiri ataupun Beckham di sisi kanan dengan
sangat tepat. Scholes adalah idola Xavi muda, dan di usianya yang sudah
38 tahun, kemampuannya masih terhitung yang terbaik di antara semua
gelandang MU meski fisik, stamina, power, dan shoot jarak jauhnya sudah
menurun.
6) Eric Cantona

Cantona adalah pemain yang pintar, flamboyan, dan punya pengaruh
sangat penting dalam permainan United. Publik tentu masih mengingat
tendangan kungfunya kepada seorang penonton sebagai hal negatif yang
melekat padanya, tetapi dia adalah pemain yang istimewa. Cantona
bergabung dengan MU di pertengahan musim 1992/1993, dan membantu MU
meraih gelar Liga secara mengejutkan karena dalam setengah musim sebelum
dia datang, MU dalam posisi tertinggal dengan Aston Villa, Blackburn
Rovers, dan Queen Park Rangers. Cantona membawa gelar Liga lagi bagi MU
di musim berikutnya dan menjadi duet maut bersama Mark Hughes dengan di
belakangnya ada gelandang kreatif macam McClair. Selain gelar Liga,
Cantona juga memenangi FA Cup dan PFA Player of the Year. Kehebatan
Cantona ternyata diikuti perangainya yang bengal. Sering mendapat kartu
merah, pernah meludah kepada seorang penonton, menendang pemain Crystal
Palace diikuti dengan kungfu kick nya ke arah suporter Palace. Cantona
dianggap membawa perbedaan di MU, ketika dia tidak sedang main karena
masih dalam masa hukuman larangan bertanding, MU kalah dalam perebutan
gelar melawan Blackburn. Di musim berikutnya Cantona comeback ke
lapangan dan kembali membawa United meraih double winner, gelar Liga dan
FA cup. Yes, he is the King, mengantar United meraih 4 gelar Liga dalam
5 musim (1 musim runner up karena Cantona menjalani masa hukuman) cukup
untuk membuatnya masuk dalam daftar legenda United.
7) Peter Schmeichel

The Great Dane. Kiper terbaik yang pernah dimiliki MU dengan fisiknya
yang tinggi besar dan aksi-aksi penyelamatannya yang spektakuler.
Bermain dari tahun 1991-1999 untuk MU dengan total 292 pertandingan di
Liga. Schmeichel di tahun 1992 dan 1993 terpilih sebagai “The World’s
Best Goalkeeper”. Schmeichel juga mempunyai catatan clean sheet ratio
yang paling tinggi dalam sejarah Premier League dengan 46% dari total
bermain yang berakhir dengan tanpa kebobolan. Dia menutup karir di
United dengan gemilang, meraih treble di tahun 1999 dan juga menjadi
kapten di final Champions League melawan Munchen yang dimenangkan MU
dengan sangat dramatis. Aksi penyelamatannya ketika melawan Arsenal pada
semifinal FA Cup di musim 1998/1999 mungkin yang paling banyak dikenal
dan diingat orang. Dia mementahkan tendangan pinalti Dennis Bergkamp di
injury time babak kedua yang membawa pertandingan ke extra time dan
kemudian gol spektakuler Giggs mengantar kemenangan MU.
8) Christiano Ronaldo

Ronaldo adalah fenomena. Dia dibeli karena penampilan luar biasanya
ketika MU menghadapi klub nya saat itu, Sporting Lisbon, dalam sebuah
partai persahabatan yang dimenangkan Sporting dengan skor 3-1. Ronaldo
sendiri mencetak 2 gol untuk kemenangan Sporting. Dalam perjalanan
pulang, para pemain United membicarakannya dan akhirnya kemudian dia
didatangkan ke Old Trafford pada tahun 2003 untuk mewarisi nomor 7 milik
David Beckham. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu talenta
terbaik milik MU. Sebagai seorang winger, Ronaldo sangat tajam. Dia bisa
mencetak gol melalui kepala, kaki kanan, maupun kaki kirinya. Seorang
eksekutor pinalti dan tendangan bebas yang mumpuni, pelari yang sangat
cepat di lapangan bahkan ketika dia masih membawa bola, selain itu
kemampuannya melewati pemain lawan membuat klub lain selalu menempel
Ronaldo dengan dua pemain ketika dia membawa bola. Tahun 2008 adalah
tahunnya Ronaldo. Dia seolah memenangkan semuanya sendirian. Membawa
pulang semua gelar individual dan membawa United meraih duoble winner
(Premier dan Champions League). Ronaldo meninggalkan United tahun 2009,
memecahkan rekor transfer dunia senilai 80 juta pound dan memulai masa
legendarisnya di Real Madrid.
9) Bryan Robson

Long lasting captain. Dia bergabung dengan MU sejak tahun 1981 dan 10
tahun lebih menjadi kapten MU bukanlah catatan yang dapat diremehkan.
Sebelum Cantona menjadi kapten dan memulai era keemasannya sendiri,
Robson adalah pemilik nomor keramat 7 serta pemimpin sejati di lapangan.
Robson menjuarai gelar liga pertamanya di tahun 1992-1993 setelah 11
tahun karirnya bersama MU dimana MU mulai membeli Eric Cantona yang
menjadi suksesornya. Robson di musim berikutnya menyerahkan nomor 7 nya
kepada Cantona meskipun dia masih menjadi kapten jika dia tampil sebagai
pemain utama. Robson juga masuk daftar sebagai “Football League 100
Legends” di tahun 1998 dan catatan unik lain yaitu Robson masuk salah
satu dari “16 greatest players West Bromwich Albion” dalam polling
menyambut ulang tahun ke-125 klub tersebut.
10) Roy Keane

Saya dalam keadaan sangat dilema ketika harus memilih Roy Keane atau
Wayne Rooney di daftar ini, tetapi saya yakin Rooney akan masuk daftar,
bahkan di nomor satu, ketika nanti dia pensiun sebagai pemain Manchester
United. Untuk Roy Keane, dia adalah tipe pemain yang akan dibutuhkan
semua manager/pelatih di muka bumi untuk ditempatkan di tengah. Dia
tidak pernah mundur dari konfrontasi, ball winner, mengcover lapangan
tengah dengan sangat luar biasa, dan kadang mencetak gol penting. Pemain
ini tidak pernah sepi dari kontroversi dan lumayan sering mendapat
kartu merah. Walaupun begitu, Roy Keane selalu memberikan 100 persen
dari dirinya. Partai yang paling banyak diingat orang adalah ketika
melawan Juventus di semifinal Liga Champions tahun 1999, dia bermain
luar biasa dan berhasil membawa MU membalikkan kedudukan dengan skor 3-2
setelah tertinggal 2-0. Lampard pernah berkata kalau pemain yang paling
dia takuti adalah Keane. Lampard akan lebih memilih cepat-cepat
mengoper bola daripada harus berhadapan dengan Roy Keane.

Berdiri: 1878
Alamat: Old Trafford, Manchester England
Telepon: 0161.86.88.000
Faksimile: 0161.86.88.804
Surat Elektronik: enquiries@manutd.co.uk
Laman Resmi: http://www.manutd.com
Ketua: Joel & Avram Glazer
Direktur: David Gill
Stadion: Old Trafford
Sejarah Singkat Manchester United
Pada 1878, para pekerja depot Lancashire and Yorkshire Railway
mendirikan klub sepakbola bernama Newton Heath L&YR FC. Klub
tersebut nyaris mengalami kebangkrutan pada 1902 sebelum diselamatkan
oleh investasi JH Davies, direktur pengelola Manchester Breweries. Dalam
rapat direksi setelah pembelian, para pengurus klub merasa perlu
mengubah nama klub untuk menandai awal yang baru. Pada 26 April 1902,
dipilihlah nama Manchester United berkat usulan seorang pria berdarah
Italia, Louis Rocca, di antara pilihan nama lain seperti Manchester
Central dan Manchester Celtic.
Sukses pertama di liga dimulai pada 1907/08. Musim sebelumnya, MU
memboyong Billy Meredith dan Sandy Turnbull dari rival sekota,
Manchester City, akibat melanggar peraturan FA. United sukses unggul
sembilan poin di atas tim peringkat kedua, Aston Villa. Setahun setelah
sukses meraih mahkota liga, United menggaet trofi Piala FA untuk kali
pertama. Dua bekas pemain City itu benar-benar menjadi inspirasi United
untuk mendominasi persepakbolaan Inggris.
Di kancah Eropa, sukses United sohor dikenal dengan generasi Busby
Babes. Setelah kehilangan banyak pemain berbakat akibat kecelakaan
pesawat di Muenchen pada 6 Februari 1958, United bangkit sepuluh tahun
kemudian. Upaya Busby membangun ulang United tidak sia-sia. Beberapa
pemain muda yang ditemukannya, termasuk George Best, menginspirasikan
kemenangan United 4-1 atas Benfica, yang masih diperkuat Eusebio.
Pada era modern, legenda United dilanjutkan pria Skotlandia bernama Sir
Alex Ferguson. Sejak kompetisi Inggris memasuki era Liga Primer, Man Utd
memborong 11 kali mahkota juara dari 17 kesempatan. Di Eropa, bersama
Ferguson United sukses menambah koleksi gelar juara Liga Champions pada
1999 dan 2008.
Catatan Prestasi Manchester United
- 3 kali juara Piala Eropa / Liga Champions (1967/68, 1998/99, 2007/08)
- 1 kali juara Piala Winners (1990/91)
- 1 kali juara Piala Super Eropa (1990/91)
- 2 kali juara Piala Interkontinental/Piala Dunia Antar Klub (1999, 2008)
- 19 kali juara Liga Primer (plus Divisi Satu lama, 1907/08, 1910/11,
1951/52, 1955/56, 1956/57, 1964/65, 1966/67, 1992/93, 1993/94, 1995/96,
1996/97, 1998/99, 1999/2000, 2000/01, 2002/03, 2006/07, 2007/08,
2008/09, 2010/11)
- 11 kali juara Piala FA (1908/09, 1947/48, 1962/63, 1976/77, 1982/83, 1984/85, 1989/90, 1993/94, 1995/96, 1998/99, 2003/04)
- 4 kali juara Piala Liga (1991/92, 2005/06, 2008/09, 2009/10)
- 19 kali juara Community Shield (1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965,
1967, 1977, 1983, 1990, 1993, 1994, 1996, 1997, 2003, 2007, 2008, 2010,
2011)
- 2 kali juara Divisi Dua lama (1935/36, 1974/75)